Umpama Ayah ku adalah Batu.
Akan ku terjemahkan dalam bahasaku;
Meski di terjang ombak besar sekalipun, Ia tetap terlihat kokoh. Maksudku, Ia berusaha untuk kuat dan sabar dalam setiap situasi. Meski kadang tidak aku sadari, seolah-olah Dia tetap tenang dan seperti tidak terjadi apa-apa di dalam diri.
Dan,
Secara tidak langsung ombak pun menerjemahkan sesuatu kepadaku. Seumpama Ayah ku adalah ombak, Ia seperti berusaha untuk tidak egois ketika menghentakan arus besarnya ke tepian. Ia bisa saja menerjangku. Tapi tidak. Seolah-olah hanya mengingatkankanku bahwa Aku duduk di tempat yang salah dan menyuruhku ke tempat yang lebih aman.
Setidaknya aku mengerti, Ayah.
Kaulah orang yang menginjeksikan segala idealisme, prinsip, edukasi dan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan dan perjuangan yang tidak pernah ku ketahui,
Namun tenang temaram dengan penuh kesabaran dan pengertian luar biasa.
Dibalik senyum dan kerisauanmu aku bersumpah.
Akan ku terjemahkan Kau, pada bahasa yang tak dapat dimengerti selain Jantungku dan degub dadamu.
Anakmu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar